Tidak seperti biasanya, hari itu sekitar puku 06.30 WIB, sepertinya matahari masih terlihat malu-malu untuk menampakkan wajahnya. Cuaca tumben sekali masih terasa sangat lembab. Mungkin saja karena ini sisa hujan yang mengguyur Jakarta semalaman.
Setidaknya itulah yang dirasakan Betris (24), seorang mahasiswa jurusan Managemen Bisnis di salah satu kampus swasta di Jakarta. Saat itu, ia baru saja selesai memarkirkan motornya di area parkir Pasar Gembrong, Jakarta Pusat. Betris datang bersama Herma, tantenya untuk berbelanja kebutuhan sehari-sehari seperti sayuran, lauk pauk dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Pasar Gembrong Bersih dan Rapi
Pasar Gembrong ini memang bukan tempat yang baru buat Betris, pasalnya hampir setiap Minggu ia selalu rutin datang dengan tujuan yang sama. Di mana di tempat parkir yang tidak begitu luas disnilah semua kegiatannya di mulai.
Sebagaimana pengertianya, pasar Gembrong memiliki arti di mana tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk sama-sama melakukan sebuah transaksi jual beli barang. Tidak hanya terbatas transaksi barang, di pasar tradisional juga tidak jarang terjadi adanya yang menawarkan jasa angkut maupun angkutan becak terhadap para pengunjung pasar.
Sama seperti pasa-pasar pada umumnya, Pasar Gembrong juga menyediakan semua kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ada banyak jenis kebutuhan yang disediakan mulai dari cabe, bawang, sayuran, beras, minyak dan masih banyak lainnya. Bahkan di Pasar Gembrong juga bisa ditemui pakaian hingga kebutuhan perkasas sekolah.
Pasar tradisional menjadi sangat unik karena masih menyimpan kuat budaya dan tradisi yang ada. Ini tercermin dari dari bagaimana para penjual dan pembeli mengutamakan produk lokal dan organik yang ada di sana. Sebagaimana diketahui, hampir semua barang yang dijual di pasar diperolah dari hasil kerjakeras petani lokal. Kontribusi para nelayan dan peternak di daerah juga sangat besar dalam kegiatan sebuah pasar yang memasok ikan dan daging yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Secara tidak langsung dengan adanya pasar tradisional menjadi lahan pergerakan ekonomi bagi para petani, nelayan dan tukang daging tadi. Bahkan berkat kerja keras mereka tadilah maka, semua kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi dan memiiki kontribusi yang kuat dalam meningkatkan perkenonomian negara.
Selain materi, di Pasar Gembrong juga banyak kegiatan lain yang bisa ditemui mengingat menjadi titik bertemunya banyak orang. Dengan begitu, di sini juga terdapat interaksi antar masyarakat yang ada di lokasi.
Dalam kata lain, pasar tradisional mampu menciptakan lingkungan yang memiliki interaksi sosial yang sangat kuat terlebih antara penjual dan pembelinya. Tidak jarang banyak juga yang menjadi langganan dan memiliki rasa kedekatan satu sama lain. Aktivitas tawar-menawar di pasar juga mampu meningkatkan komunikasi untuk mencapai sebuah kesepakatan harga antara kedua belah pihak.
Jelas pasar tradisional punya target market dan daya tarik sendiri bagi banyak orang. Ia memiliki peran penting dalam penyediaan kebutuhan sehari-hari kendati mulai banyaknya pasar modern yang muncul sebagai pesaing. Akan tetapi pasar tradisional tidak pernah tergantikan dan seolah menjadi bagian yang tidak akan pernah terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sayangnya, jika mendengar kata pasar. Banyak orang yang langsuung beranggapan sebuah tempat yang kotor, bau dan tidak teratur. Hal ini dari kondisi pasar yang memiliki pemandangan sayuran yang berhamparan, daging sapi yang bergelantungan, aneka makanan laut seperti ikan, cumi, udang dan masih banyak lainnya yang memang memiliki bau amis yang menyengat hidung.