Belum lagi klakson mobil yang nyaring sana sini, teriakan pedagang yang bising serta lalu lalang pengunjung seolah mengambarkan betapa tidak terawat dan semerawutnya kondisi pasar Asemka.
Kenapa kondisi ini bisa dikatakan sangat ‘semberawut’.?
Apapun alasannya, tidak lantas menyurutkan minat masyarakat untuk datang dan berbelanja aneka barang-barang yang ditawarkan di sini mulai dari pernak-pernik pernikahan, aksesoris rumah, kebutuhan ulang tahun, aksesoris handphone, mainan anak-anak hingga peralatan makeup juga bisa ditemui di sini.
Tidak hanya lengkap, Pasar Asemka juga menawarkan dagangannya dengan sistem grosir dan eceran. Apapun pilihan pembeli, barang-barang tersebut dijual dengan harga miring. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik sendiri bagi calon pelanggan.
“Sebenarnya sama saja atau lebih murah kalau beli online sih. Tapi, kalau beli di sini kan kita bisa lihat dan periksa langsung barangnya. Belum lagi kita bisa nawar untuk dapat harga yang lebih murah,” kata Youla.
Memang meski dikenal dengan sistem grosir, pelanggan tetap bisa membeli secara eceran. Hal ini tergantung kebijakan dari masing-masing penjual. Bahkan, para pedagang di sini juga masih membuka kesempatan bagi calon pembelinya untuk melakukan kegiatan tawar menawar hingga mencapai kesepakatan harga di antara kedua belah pihak.
Hal inilah yang lantas disadari atau tidak membuat Pasar Asemka yang ‘tua’ dan ketinggalan jaman, tetapi masih tetap menjadi tempat tujuan berbelanja yang menarik bagi masyarakat.
Hal menarik lainnya lagi yang ada di pasar ini yakni para calon pembeli biasanya akan melihat-lihat lebih dulu barang yang menjadi target, menanyakan harga, ketersediaan stok barang hingga sampai pada proses tawar menawar harga. Uniknya, kebanyakan pelanggan tidak langsung membeli barang tersebut tapi justru memilih untuk pergi dan melihat barang yang sama di toko lain. Tujuannya hanya untuk mendapatkan barang dengan harga termurah.
Tidak jarang juga, pelanggan yang sudah pergi tersebut akan datang kembali dan membeli barang di tempat sebelumnya didatangi.
“Biasa itu kalau ada pelanggan yang suka tanya-tanya, pergi terus balik lagi. Kita maklum, yang penting ujung-ujungnya mereka tetap belinya di toko kita,” ujar Deni (28), salah satu pedagang yang menjualan kipas portable yang banyak digandrungi masyarakat khususnya remaja saat ini.
Para pembeli menurutnya, biasanya datang untuk mencari kebutuhan souvenir baik untuk kebutuhan pernikahan, pesta dan kebutuhan lainnya. Masyarakat yang datang juga tidak jarang berprofesi sebagai pedagang kecil yang berbelanja di Pasar Asemka dengan tujuan untuk bisa dijual kembali.