Meski baru berusia 29 tahun, Hendra mengaku sudah mengetahui keberadaan Pasar Poncol yang melegendaris dari mulut ke mulut. Di matanya, Pasar Poncol kini sudah jauh berbeda dengan kondisi yang ia dengar.
Dari apa yang terlihat pasar Poncol kini sudah jauh berbeda, terlebih sejak tahun 1989 sudah di kelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Pusat. Sejak itu, Pasar Poncol yang identik kumuh dan sarang copet kini sirna berganti penjadi Pusat Barang Loak nomor satu yang wajib dikunjungi.
Selanjutnya, semenjak dikelola secara langsung oleh Pemprov DKI Jakarta, tampilan dari Pasar Poncol yang dulu masih beralasakan tanah kini telah direvitalisasi sehingga sudah menggunakan aspal, sehingga tidak lagi becek dan kotor ketika musim hujan tiba. Begitu juga dengan tempat berjualan yang tadinya hanya menggunakan tenda terpal kini sudah menggunakan kedai berdinding kokoh meski ukurannya tidak begitu besar tapi cukup membuat Pasar Poncol lebih rapi dan tertata.
Meski mengalami perubahan, Pasar Poncol tidak lantas menghilangkan jati dirinya sebagai pasar yang menjajakan barang-barang loak dan antik dengan harga miring. Bahkan Pasar Poncol semakin menambah variasi barang yang ditawarkan yakni tidak hanya barang bekas tetapi juga barang-barang baru dengan harga yang miring.
Inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang lebih mengutamakan harga yang murah dengan kualitas barang yang tidak jauh dari barang baru. Adapun pelanggan yang ingin membeli barang baru dengan harga murah bisa ditemukan di area depan sementara area belakang pasar diperuntukan secara khusus bagi barang-barang yang masuk dalam kategori bekas atau loak. Selain itu, ada juga barang antik bernilai sejarah yang tidak ada di tempat-tempat penjualan barang loak di wilayah lainnya.
Perkembangan ini yang ada tentu membawa angin segar bagi mereka yang berburu barang bekas berkualitas bagus dengan harga miring. Sayangnya, masa jaya Pasar Poncol kina terguncang kembali dengan adanya penataan kawasan di sekitar lokasi. Adapun penataan yang dilakukan ternyata secara tidak langsung ikut berdampak pada menurunnnya pembeli yang turut berdampak pada omset penjualan para pedagang.