Dari konsep yang matang dan respon masyarakat yang sangat tinggi tidak pernah terbayangkan bagaimana Mal ini bisa hampir mati. Ada banyak pertanyaan yang kemudian mencuat. Namun sebelum mencari jawaban tentang apa yang terjadi, berikut perjalanan panjang yang sebelumnya layak untuk diketahui:
Mal Blok M yang patut ditorehkan sebagai pelopor Mal bawah tanah pertama bahkan hanya satu-satunya yang ada di DKI Jakarta hingga saat ini. Tepatnya sekitar tahun 1992, sebelum merebaknya pengembangan proyek properti yang berorientrasi transportasi atau dikenal juga dengan Transit Oriented Development (TOD), pembangunan Mal Blok M saat itu cukup mencuri perhatian saat itu.
Pada proses pembangunanya, Mal Blok M dibangun berbarengan dengan proyek penataulangan atau revitalisasi terminal Blok M yang letaknya tepat di atas Mal. Banyak hal menarik, di mana berbeda dengan bangunan Mal pada umumnnya yang dibangun secara vertikal ke atas, Mal Blok M justri hadir seolah melawan apa yang ada lantaran dibangun di bawah tanah dengan memanfaatkan ruang bawah tanah (basement) dari Terminal Blok M, Jakarta Selatan.
Sebagaimana diketahui, Mal Blok M diresmikan langsung oleh Wiyogo Atmodarminto yang merupakan Gubernur DKI Jakarta kala itu. Kemudian saat ini diketahui Mal Blok M dikelola oleh anak usaha dari PT Indonesia Prima Property Tbk, (OMRE), PT Langgeng Ayomleastari.
Menilik bangunan Blok M yang berada di bawah tanah tidak berarti Mal ini suram dan tidak menarik. Meski berada di bawah tanah, mal ini justru terdiri dari dua lantai basement dengan luas lahan mencapai 3.5 hektare. Bahkan dibangun berdasarkan program kerjasama Build Operate Transfer (BOT) sampai menelan biaya sekitar Rp80 milliar di masanya. Dari sini sudah terbayangkan bagaimana megahnya Mal tersebut.
Setelah proses pembangunan selesai, Mal Blok M langsung menjelma menjadi primadona yang rasanya layak dan wajib dikunjungi oleh masyarakat seantero Jakarta dan wilayah sekitarnya. Di mana semua masyarakat dari berbagai kalangan dan rentang usia datang berbondong-bondong ke Mal ini entah untuk berbelanja, menikmati makanan hingga sekedar nongkrong saja.
Barang-barang yang dihadirkan di Mal Blok M juga barang-barang kekinian yang hits saat itu. Menariknya, selain sukses menjadi pusat perbelanjaan telengkap yang menawarkan wisata kuliner yang menyediakan berbagai aneka jenis makanan dan pusat fesyen yang menyediakan berbagai jenis pakaian, sepatu dan aksesoris lain. Tidak sekedar situ, Mal yang juga dipadukan dengan taman kota ini langsung menjadi tempat favorit kaula muda untuk menghabsikan waktu dengan teman-teman.