Seragam sebagai fesyen dapat menjadi jadi diri sekaligus berpotensi meningkatkan kepercayaan kepada calon pembeli. Ada banyak jenis segaram yang banyak digunakan oleh mereka para pengusaha kecil saat ini. Memang tidak terbuat dari bahan yang bagus atau harga yang mahal.
Rata-rata seragam pada bisnis menengah ke bawah terbuat dari kaos ata kaos polo shirt lengan pendek yang dibuat dengan bahan biasa saja. Hanya saja yang menarik, warna dari seragam-seragam tersebut yang cukup beragam tergantung dari identitas perusahaan dan usaha yang dimiliki.
Selain itu, dibuat dengan desain yang cukup kreatif dan menarik. Biasanya desain ini turut disesuaikan dengan logo maupun ciri khas dari usaha masing-masing. Sehingga dengan menetapkan seragam sebagai fesyen, pada pedagang kecil di pasar tradisional tersebut secara tidak langsung mampu menciptakan tren sendiri di tengah gempuran persaingan fesyen di kancah internasional saat ini.
Namun, tentu yang menjadi kendala adalah tidak semua pengusaha kecil yang mau dan mempunyai modal untuk menjadikan fesyen seragam ini sebagai salah satu yang harus mereka ikuti. Selain menambah modal, hal ini dianggap tidak penting karena takut justru tidak mampu menaikan omset pendapatan.
Perdagangan sendiri juga memiliki banyak tinggaktan. Bahkan, kebutuhan sehari-hari saja seperti sayuran dan ayam sudah bisa di dapatkan di mal-mal besar maupun melaliu aplikasi online. Oleh karena itu, jika tidak dilakukan perubahan, jelas tidak menutup kemungkinan jika mengurangi minat beli masyarakat dengan banyak alasan.
Oleh karena itu, peran pemerintah tentu harus ada di sini. Para pedagang harus mendapat edukasi terkait manfaat yang didpaatkan jika menggunakan seragam meskipun hanya berdagang sayuran di pasar tradisional.
Dengan adanya edukasi diharapkan baik para pedagang dan keryawan bisa tahu pentingnya fesyen dalam sebuah kegiatan, terutama kegiatan perdagangan yang notabene adalah upaya menarik pelanggan agar mau membeli barang dagangan yang ditawarkan.
Terlebih saat ini, sudah banyak pasar-pasar tradisional yang sudah dilakukan revitalisasi sehingga lebih layak. Sehingga tidak ada salahnya jika Sumber Daya Manusia (SDM) di Pasar Grmbrong yang ada di dalamnya juga ikut ditata sedemian rupa. Dengan begitu, bisa meningkatkan citra pasar tradisonal yang kumuh dan bau menjadi pasar yang rapi dan enak dipandang.
Tentu saja ini bukanlah sebuah keharusan yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Gembrong. Namun, tidak ada salahnya jika perubahan citra tersebut bisa tergeser dengan masuknya fesyen berupa pemakaian seragam di dalam pasar tradisional.