Saat ini sudah banyak informasi yang mengabarkan sepinya aktivitas ekonomi secara konvensional di Pasar Tanah Abang, akibat kalah bersaing dengan online shop. Namun benarkah kenyataannya demikian? Yuk, kita kupas secara sederhana.
Pasar Tanah Abang Pernah Sepi
Selama bertahun-tahun, kita sudah tidak asing dengan eksistensi Pasar Tanah Abang, sebagai pusat distribusi Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) ke berbagai daerah, mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Namun kini, kondisinya berbalik. Pasar yang sempat dikenal sebagai pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara ini kini sepi pembeli.
Menurut laman daring Kompas.com, dijelaskan bahwa Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) bahkan mengungkapkan ada fenomena pedagang di Pasar Tanah Abang satu per satu gulung tikar.
Hal tersebut karena sepinya kondisi Pasar ini yang menyebabkan para pedagang mengalami penurunan omzet yang cukup drastis, bahkan hingga mencapai lebih dari 50 persen.
Nah, jika kita analisa dari berbagai informasi yang sudah ada, Pasar Tanah Abang sepi lantaran masifnya penjualan barang lewat online shop seperti Tiktok shop, Tokopedia sampai Shopee. Tapi pertanyaannya, apa benar begitu?