Jakarta tercatat memiliki segudang aktifitas yang sangat padat. Kepadatan ini datang dari berbagai aspek seperti kegiatan perkantoran, perdagangan, hingga aktifitas lain. Seolah tidak pernah ada capeknya. Masyarakatnya yang berkegiatan tanpa mengenal waktu hingga lalu lalang kendaraan bermotor yang tidak pernah ada habisnya. Dengan kegiatan yang begitu padatnya, sukses menjadikan Jakarta menjadi salah satu kota tersibuk di Indonesia dan tidak pernah mati.
“Jakarta tempat yang menjadi pusat aktifitas“
Dengan kondisi yang ada ini, secara tidak langsung cukup menjadi pemicu stres yang yang tinggi bagi para penghuninya. Jika tidak dikendalikan, gejala stres yag ada lama kelamaan akan terus menjalar bahkan yang terparah bisa berpotensi menurunkan produktivitas masyarakat itu sendiri.
Sebelum itu terjadi, banyak orang kemudian mencari cara bagaimana untuk bisa meminimalisir atau menghilangkan stres yang muncul tersebut. Ada yang menggangap hal ini sulit untuk dikendalikan, tetapi nyatanya ada banyak cara yang bisa dimanfaatkan untuk menjawab hal tersebut.
Salah satu hal popular yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan upaya penyembuhan diri. Upaya ini dilakukan dengan tujuan agar bisa mendapatkan sebuah ketenangan jiwa dan batin yang dalam Bahasa gaulnya dikenal dengan istilah healing. Tidak hanya untuk mengobati luka fisik tetapi juga erat kaitannya dengan emosional.
Healing rupanya cukup menjadi fenomena tidak hanya dilakukan oleh anak muda atau yang lebih menjurus ke Gen Z saja tetapi juga kalangan dewasa yang menyadari pentingnya healing di tengah kesibukan aktivitas kegiatan sehari-hari.
Ada banyak kegiatan healing kemudian yang mundul mulai dari self rewards, berwisata kuliner hingga sekedar jalan-jalan melepas penat ke satu tempat.
Di antara semua pilihan healing, yang paling banyak dilakoni oleh masyarakat ialah dengan pergi berlibur ke suatu tempat. Kebanyakan tempat yang dikunjungi dianggap mampu memberi secuil kebahagian kecil dan dapat menredam stress yang ada tadi.
Tentu pergi berlibur tidak harus melulu ke tempat yang jauh dan mahal serta menelan biaya yang tdiak sedikit. Jika dilakukan tanpa perhitungan, dampaknya justru menimbulkan stres baru dan memperburuk tingkat stres yang sudah ada sebelumnya.